Sudahsaatnya pula kita mengubah jalur pertanian nasional yang selama ini lebih mementingkan produksi berlimpah tanpa jaminan mutu ke arah pengoptimalan lahan dengan hasil yang bermutu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor pertanian periode Desember 2019 meningkat hingga 24,35 persen atau jika mencapai 370 juta dolar AS.
Agar produk Indonesia tidak kalah dengan produk impor, upaya yang harus dilakukan adalah A. Meniru produk luar negeri B. Meningkatkan kuantitas produksi C. Meningkatkan kualitas produksi D. Mendatangkan tenaga kerja asing JawabanC. Meningkatkan kualitas produksiPenjelasan maaf kalo salah JawabanCPenjelasanJawaban yang paling tepat
ProdukLokal Vs Produk Impor ni pengalaman sehari hari di sekitar saya, kalau denger istilah produk impor, udah kerasa beratnya, yang pertama terbersit, keren, luarbiasa, mahal, pokoknya hal hal yang wah, bikin gengsi naik, prestise coy. Hmmm lain halnya kalau denger istilah produk lokal, atau lokalan, kesannya pasti, murah, gak bagus, pas pasan, kampungan dan banyak lagi kesan neg Kalangan industri dalam negeri masih kerap berkutat dengan persoalan persaingan produk lokal dengan produk impor di Indonesia. Selama ini, keluhan yang dialami pihak industri dalam negeri lebih banyak akibat tidak lakunya produk mereka di pasaran lokal. Konkretnya, mereka mengeluh produk lokal kalah saing dengan produk luar negeri. Artinya, produk impor ternyata masih banyak diminati konsumen Indonesia. Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri P3DN Kementerian Perindustrian Kemenperin Nila Kumalasari sempat mengulas hal ini di sela pameran Indonesia Sustainable Procurement Expo ISPE 2022, di Nusa Dua, Bali, Jumat 3/6/2022 lalu. Dia mengakui, keluhan yang paling sering terjadi di lapangan, yakni tidak dibelinya produk dari produsen lokal. Meski kata dia, selama ini mereka sudah melengkapi diri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri TKDN. “Keluhan selama ini, sebagian besar produk dalam negeri, tidak dibeli atau tidak laku di pasaran lokal. Sehingga, banyak perusahaan-perusahaan enggan untuk memperpanjang sertifikatnya atau tidak mau mengusulkan yang baru,” kata Nila dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu 12/6/2022. Bagaimana cara produsen lokal untuk bersaing dengan produk luar negeri? Terkait persaingan produk lokal dengan produk impor ini, menurutnya ada dua sisi di pasaran yang harus tetap dijaga pelaku industri dalam negeri, yakni dari sisi demand dan supply. Ia menjelaskan, sisi demand harus dijaga dengan terua menggalakkan upaya membeli produk dalam negeri. Kemudian dari sisi supply juga harus dijaga untuk memenuhi kebutuhan demand. “Jadi, dua-duanya kita tidak bisa saling menyalahkan, gara-gara demand, tapi memang untuk tadi kita ngomong skala ekonomi, itu kuncinya ada di demand. Kalau ada yang mau beli, tentu industri harus siap,” ucapnya. Untuk sisi demand, saat ini pemerintah harus mulai bergerak dulu, baru industrinya. Kemudian, untuk industrinya, harus tetap menjaga ketersediaan. Sehingga nantinya hal ini akan menjadi berkesinambungan terus. “Jadi hubungan ini harus kontinu, dan perbaikannya juga kontinu, harus improvement terus-terusan,” sambungnya. Kenapa produk lokal kalah bersaing dengan produk impor? Diungkapkannya, selama ini, kendala yang mengakibatkan produk mereka tidak laku di pasaran, karena selama ini masyarakat terlanjur terlena dengan produk impor. Kondisi ini membuat produk lokal kalah saing dengan produk luar negeri. Dia memberi contoh, ketika seseorang memasuki masa pendidikan, alat-alat laboratorium yang digunakan misalnya, semua merupakan produk impor. “Sewaktu menjadi mahasiswa misalkan di kedokteran, dokter-dokter, suster sudah terbiasa dengan produk luar. Kemudian, tiba-tiba menjadi PNS, diminta pakai produk lokal, bisa dibayangkan, karena kan produk itu tidak hanya kualitas, tapi kenyamanan,” ujarnya. Lebih lanjut kata dia, terkait produk, memang ada orang yang suka merek-merek tertentu, yang menyangkut masalah kenyamanan. Ini terjadi karena sudah nyaman dengan produk impor. Untuk bisa dialihkan ke produk lokal atau dalam negeri, menurutnya perlu perjuangan. “Ini juga harus kita hargai bareng-bareng, jika demand sudah berkenan menggunakan produk dalam negeri, ya kita harus apresiasi dong,” jelasnya. “Sehingga bentuk apresiasinya, kita jaga tuh produsen dalam negerinya, untuk memberikan yang terbaik. Misalkan nanti di tengah jalan ada yang kurang-kurang, atau dalam tanda petik ada rusak-rusak, ya harus memberikan pelayanan yang prima,” tegasnya. sumber kompas Apalagi Gerakan Bangga Buatan Indonesia merupakan arahan langsung Presiden Joko Widodo untuk memanfaatkan produk dalam negeri. "Produk dalam negeri kita itu tidak kalah kualitasnya dengan luar Saat ini mudah-mudahan didengarkan pemerintah, karena kita ketinggalan akibat kebijakan pemerintah, baik itu dari sisi regulasi,"Jakarta ANTARA News - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Apindo Sofyan Wanandi menyatakan bahwa hingga saat ini produk-produk buatan Indonesia masih belum mampu bersaing dengan produk-produk impor khususnya dari China. "Kita itu memang memerlukan barang-barang murah seperti dari China tersebut, namun kita masih belum bisa bersaing dengan barang impor itu," kata Sofyan, di Jakarta, Selasa. Sofyan mengatakan, masih banyak penyebab dan kendala yang membuat produk-produk Indonesia tidak mampu bersaing dengan produk impor dan salah satunya adalah ketertinggalan Indonesia terkait dengan kebijakan regulasi. "Saat ini mudah-mudahan didengarkan pemerintah, karena kita ketinggalan akibat kebijakan pemerintah, baik itu dari sisi regulasi," kata Sofyan. Sofyan menjelaskan, selain itu masih ada pekerjaan rumah lama seperti masalah infrastruktur, produksi biaya tinggi, dan juga upah buruh yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan China dan Vietnam. "Semua ini tidak lepas dari kebijakan yang salah dari pemerintah dengan tidak segera melakukan perbaikan," tegas Sofyan. Sebelumnya, pada Minggu 3/2, Kepala Badan Pusat Statistik BPS Sulawesi Utara Dantes Simbolon mengatakan bahwa China mencatatkan diri sebagai negara pemasok utama berbagai jenis barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Sulawesi Utara selama 2012 dengan nilai 33,1 juta dolar AS. "Impor berbagai jenis produk kebutuhan masyarakat dari China mengalami peningkatan berkisar 84 persen dibandingkan 2011 yang hanya sebesar 18 juta dolar AS," kata Dantes, di Manado, Minggu. Dengan peningkatan impor dari China hingga mencapai 84 persen pada 2012, kata Dantes, negara tersebut mendominasi pangsa impor Sulut sebesar 27,09 persen. "Banyak produk China yang masuk ke Sulut tahun 2012 dengan kecenderungan terus meningkat dari tahun ke tahun," kata Dantes. Negara lain yang produknya banyak dibeli masyarakat Sulut, yakni Australia 20,3 juta dolar AS 16,61 persen, Malaysia 16,9 juta dolar AS dan Thailand 12,4 juta dolar AS atau pangsanya masing-masing 13,79 persen dan 10,16 persen. Total impor Sulut dari berbagai negara mancanegara pada tahun 2012 tercatat sebesar 122,2 juta dolar AS turun 15,35 persen dibandingkan tahun 2011 yang kala itu masih mencapai 144,4 juta dolar AS. V003/B012Editor Tasrief Tarmizi COPYRIGHT © ANTARA 2013 Liputan6com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyakini harga produk lokal Indonesia dapat bersaing dengan produk-produk impor. Namun, dia mengakui bahwa produk lokal kerap kalah saing karena harganya yang terlalu tinggi dibanding produk impor. Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan ruas jalan Tol Binjai-Langsa Seksi I Binjai-Stabat di Sumatera Utara, Jumat (4/2/2022).
Berikut adalah rekomendasi jawaban atas pertanyaan yang telah JuangMedia seleksi sebagai jawaban paling tepat Agar produk Indonesia tidak kalah dengan produk impor, kita harus? mencintai produk Indonesia mencintai produk asing membeli produk impor yang penting memproduksi sendiri semua barang Semua jawaban benar Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah A. mencintai produk Indonesia. Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah. Agar produk Indonesia tidak kalah dengan produk impor, kita harus mencintai produk indonesia. Pembahasan dan Penjelasan Jawaban A. mencintai produk Indonesia menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat. Jawaban B. mencintai produk asing menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan. Jawaban C. membeli produk impor yang penting menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan. Jawaban D. memproduksi sendiri semua barang menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan. Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah A. mencintai produk Indonesia Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih. JuangMedia Juang Media JuangMediaID TanyaJawab Pendidikan RuangTanya SiapBelajar SiapPintar TanyadanJawab MariBelajar DuniaPendidikan AyoCerdasBelajar AyoPintar Kuesioner SiapMaju Demikian jawaban dari pertanyaan “Agar produk Indonesia tidak kalah dengan produk impor, kita harus?“. Semoga info ini membantu menjawab pertanyaan yang kamu miliki. Jika masih ada hal-hal yang tidak jelas, jangan ragu untuk menanyakan kembali. Kami tetap siap untuk membantu. Selain itu, jika kamu memiliki pertanyaan lain yang berkaitan dengan topik ini Edukasi atau topik lain, silakan tulis dan kirim melalui laman kontak kami. Kami akan berusaha untuk membalas dengan sebaik mungkin. Terima kasih telah mengunjungi ke laman situs kami. Penulis Erika Ayu Dewi
9GKRi3.
  • 6jd9nm9f5t.pages.dev/330
  • 6jd9nm9f5t.pages.dev/368
  • 6jd9nm9f5t.pages.dev/175
  • 6jd9nm9f5t.pages.dev/334
  • 6jd9nm9f5t.pages.dev/398
  • 6jd9nm9f5t.pages.dev/344
  • 6jd9nm9f5t.pages.dev/386
  • 6jd9nm9f5t.pages.dev/404
  • supaya produk indonesia tidak kalah dengan produk impor kita harus